Kami baru saja memulai pelatihan toilet seorang anak laki -laki berusia 3 tahun ketika kami mendapatkannya 2 bulan yang lalu. Dia buang air di toilet tetapi dia tidak mengerti konsep ketika dia harus pergi.Ketika diminta, ia akan menggunakan toilet sendirian tetapi akan terus -menerus meminta bantuan kami.Kami mencoba untuk menyapih bantuannya kecuali untuk menyeka ketika ia buang air karena ia memiliki kelainan genetik yang memengaruhi persendiannya (tetapi tidak sama sekali ususnya) sehingga sulit baginya untuk menggunakan tekanan yang cukup untuk menghapus. Dia menolak untuk turun dari toilet tanpa izin kami.Sebulan dalam pelatihan, dia akan pergi sendiri tanpa bantuan atau meminta dari kami (dan tanpa sepengetahuan kami) sampai ia mengalami kecelakaan kotoran dan melewatkan toilet dan mendapatkan kotoran di sekujur tubuhnya.Dia telah menggeser banyak dan akan sering masuk celananya bahkan ketika kita mendorongnya untuk pergi (dan dia mengunjungi) kamar mandi setiap jam.Kami telah memodelkan langkah -langkah pispot sendiri dan saya tahu dia tahu caranya tetapi dia akan duduk di toilet dan menangis karena dia ingin kita secara fisik membawanya keluar dari toilet. Dia akan berpakaian sebaik mungkin sendiri dan mencuci tangan sendirian.Saya mengalami kesulitan paling sulit mengajarinya untuk pergi ke pispot tanpa diminta dan keluar dari toilet ketika dia selesai (meskipun telah menjadi model dan dibimbing mempraktikkan ini bersamanya 100 kali berlangsung selama 3 bulan sekarang dan fakta bahwa dia melakukannya Dirinya sendiri hanya satusebulan setelah kami mulai melatih toiletnya). Saya mengerti bahwa ini adalah suatu proses tetapi kami berada pada titik di mana ia memiliki backslid dan tidak berkembang. Ide apa pun akan dihargai.

Kebijaksanaan pengasuhan konvensional memberi tahu kita untuk mendorong ketakutan berbicara dengan orang asing ke anak -anak kita.Apakah ini sama sekali berbahaya? Apakah ada dampak buruk terhadap

Dua tahun yang lalu, saya bertemu suami saya. Kami berdua berusia 30 -an. Dia sudah menikah sebelumnya. Aku belum pernah. Dia memiliki seorang putri remaja dari hubungan yang dia miliki di perguruan

Di kamp anak -anak, kami memiliki sekelompok 4 anak laki -laki (sekitar 12 tahun) tanpa pemimpin yang ditunjuk. Salah satu anak laki -laki secara alami berusaha memimpin yang lain, tetapi mereka malas,

Putraku yang berusia 6 tahun sangat berperilaku buruk. Dia tidak peduli tentang hukuman. Dia bahkan akan mengatakan jadi saya tidak peduli jika saya tidak mendapatkan ini atau itu.Bahkan jika saya

Anak saya berusia 7 tahun. Dia sangat sopan, pemalu, sensitif dan jujur. Tidak seperti anak -anak lain di kelasnya yang cenderung lebih egois dan jahat. Saya bertanya -tanya mengapa mereka tidak suka

Saya memiliki 2 anak perempuan, anak berusia satu tahun dan berusia empat tahun. Anak berusia empat tahun akan sering memanggil saya ketika saya berbicara dengan orang lain atau menonton acara berita,

Ikatan antara ibu dan anak dapat dikompromikan sejak dini, misalnya oleh depresi pasca-parta.Lebih jarang, seorang ibu dapat mengalami kesulitan menikmati waktunya dengan anak -anak yang lebih tua

Kami telah pindah ke negara lain ketika anak saya berusia 4. Dia sudah bilingual, dia berbicara bahasa Belanda dan Jerman.Sekarang dia pergi ke sekolah bahasa Inggris dan dia telah berhenti berbicara

Saya orang Kristen (meskipun diakui, secara bebas) sementara suamiku agnostik.Dia setuju bahwa pantas bagi anak kami untuk menerima pendidikan dalam iman saya, tetapi kami tidak dapat menemukan komunitas